Tugas Kritik Arsitektur

KRITIK NORMATIF

kritikus mempunyai pemahaman yang diyakini dan kemudian  menjadikan norma sebagai tolak ukur, karena kritik normatif merupakan salah satu cara mengkritisi berdasarkan prinsip tertentu yang diyakini menjadi suatu pola atau standar, dengan input dan output berupa penilaian kualitatif maupun kuantitatif.



Kritik normatif terbagi dalam 4 metode, yaitu :

  1. METODA DOKTRIN ( satu norma yang bersifat general, pernyataan prinsip yang tak terukur)
  2. METODE TIPIKAL ( membandingkan obyek yang dianalisis dengan bangunan sejenis lainnya )
  3. METODE TERUKUR ( Kesuksesan bangunan dipandang dari segi standardisasi ukurannya secara teknis )
  4. METODE SISTEMIK ( Menggantungkan pada hanya satu prinsip akan mudah diserang )
CONTOH KRITIK NORMATIF TIPIKAL



FASAD GEDUNG TEATER TAMAN ISMAIL MARZUKI
yTeater adalah tempat dimana pekerja seni dapat menumpahkan keativitas dan kreasi nya untuk itu penampilan bangunan, baik dalam segi interior maupun eksterior selalu menghadirkan unsur keindahan. Adakalanya, kesan estetis itu muncul dari bentuk bangunannya namun ada juga ketertarikan itu dapat muncul dari tampak suatu bangunan. Keindahan suatu bangunan harus ditunjang dengan keberhasilan fungsi dan kekuatan strukturnya agar unsur-unsur arsitektur dapat terpenuhi dengan baik dan keharmonisan dapat terwujud. karena keindahan visualisasi adalah bentuk penyampaian sebuah teater kepada penonton untuk itu wadahnya pun harus bisa menyampaikan keindahan tersebut.
Gedung teater Taman Ismail Marzuki ini memiliki bentuk dasar persegi dan juga terdapat bentuk segitiga di bagian tampak bangunan dari gedung ini yang dapat dikatakan menjadi pusat ketertarikan dan ikonis karena bentuknya yang menarik. Bentuk dasar persegi dari bangunan ini dapat dikatakan sebagai pusat bangunan yang di dalamnya terdapat ruang inti dan ruang-ruang pendukung lainnya, sedangkan bentuk segitiga pada bagian tampak bangunan ini sangat  memperkuat estetika dan menjadi pusat perhatian dari keseluruhan bangunan yang ada. Namun tidak hanya estetis bentuk segitiga ini juga didukung dengan struktur yang kuat dan bentuknya pun unik dan yang terpenting bentuk struktur ini menjadi satu kesatuan dengan bentuk segitiga tersebut.
Menurut in desisgn indonesia dalam websitenya menjelaskan bahwa gedung ini memiliki sebuah ruang inti yang bernama Teater Lirik dengan kapasitas duduk 1.200 penonton dengan proscenium, rear stage, side stage, fly tower, dan orchestra pit. Adapun Teater Studio yang berukuran lebih kecil, yaitu 250 tempat duduk yang difungsikan sebagai ruang latihan dan pertunjukkan skala kecil. Meskipun kecil, di dalam ruang ini terdapat 4 alternatif penataan panggung. Selain dua ruang utama di atas, terdapat ruang-ruang pendukung lain yang menjadikan gedung ini cukup matang disebut sebagai sebuah gedung teater, yakni ruang pameran, studio tari, ruang ganti pemain, gudang properti, kantor pengelola, dan orchestra shell
begitu pula dengan Gedung Kesenian Jakarta yang lebih condong mengedepankan fasad klasik nan monumental khas belanda yang menjadi vocal point dalam nilai estetis dan keindahan. Gedung Teater Taman Ismail Marzuki membawa suasana baru dengan fasad modern yang lebih terlihat dinamis dan estetis. 

Komentar

Postingan Populer